Merancang System Intelejen Musuh
oleh Bapak
Asmuransyah (Catatan)
pada 10 Februari 2011 pukul 21:16
Untuk menjawab tantangan dari musuh/lawan terlebih dahulu harus dirancang
suatu system Operasi Intelejen secara efektif dan efesien.Ada empat langkah pokok dalam merancang system intelejen bersaing yaitu adalah dengan :
1. Menyusun System ( Setting Up The System ) : yaitu dengan mengindenfikasikan data dan informasi serta menugaskan seseorang untuk mengelola atau mencari system dan pelayanannya
2. Mengumpulkan Data ( Colllecting The Data ) : Yaitu untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang relevan dan akurat
3. Evaluasi dan Analisis ( Evaluating and Analyzing ) : Yaitu dengan mengevaluasi data – data yang terkumpul, kemudian dianalisis keandalannya atau kekuatannya
4. Penyebaran dan Tanggapan ( Disseminating and Responding ) : yaitu dengan data yang telah dianalisis keadaanya, selanjutnya disampaikan kepada Atasan/pimpinan yang berkepentingan atau membutuhkan untuk dijadikan acuan dalam menentukan keputusan yang relevan.
Banyak alternatif dalam menentukan mengorganisasikan pasukan /team untuk melaksanakan fungsi – fungsi system intelejen bersaing, hal ini tergantung pada system / strategi yang dipakai oleh Pimpinan/atasan.
Intelijen dimana-mana di seluruh dunia, setiap aksinya selalu rahasia. Bila sampai ketahuan, maka itu kebodohan intelijen. Bahkan ada satu negara yang menyatakan, kalau kamu sampai ketahuan, maka negara akan menolak keterlibatan I dalam operasi seorang intel. Kerja intel itu seperti siluman, tanpa bekas
10 BADAN INTELIJEN TERBAIK DI DUNIA
Badan Intelijen merupakan instrument yang efektif dari kekuatan negara dan
nasional.
Tujuan utama dari badan intelijen negara umumnya adalah untuk melindungi kepentingan
negara/nasional di bidang politik, ekonomi, dan keamanan terhadap ancaman dari
dalam maupun luar negeri. Berikut badan-badan intelijen terbaik dunia sesuai
dengan peringkatnya:
1. ISI – Pakistan
Dengan catatan keberhasilannya, ISI (The Inter-Services
Intelligence) adalah intelijen terbaik di dunia. Keberhasilannya dalam mencapai
tujuan tanpa melakukan invasi secara penuh dari Pakistan oleh Soviet merupakan
prestasi yang tak tertandingi oleh badan intelijen dari negara-negara lain
sampai saat ini.
2. Mossad – Israel
Operasi Utamanya adalah mengawasi bangsa-bangsa dan organisasi Arab di seluruh dunia. Sepanjang 1970-an, mossad membunuh pejuang PLO yang terlibat peristiwa September Hitam yang menewaskan sejumlah atlet Israel pada Olimpiade di Munich, Jerman. Mossad dianggap salah satu badan intelijen yang paling sukses di dunia. Namun ia pernah pula beberapa kali melakukan kesalahan-kesalahan besar. Antara lain mereka pernah membunuh orang secara tidak sengaja, yaitu salah seorang aktivis Palestina.
Operasi Utamanya adalah mengawasi bangsa-bangsa dan organisasi Arab di seluruh dunia. Sepanjang 1970-an, mossad membunuh pejuang PLO yang terlibat peristiwa September Hitam yang menewaskan sejumlah atlet Israel pada Olimpiade di Munich, Jerman. Mossad dianggap salah satu badan intelijen yang paling sukses di dunia. Namun ia pernah pula beberapa kali melakukan kesalahan-kesalahan besar. Antara lain mereka pernah membunuh orang secara tidak sengaja, yaitu salah seorang aktivis Palestina.
3. M1-6 – United Kingdom/Inggris
Dikenal juga dengan Dinas Intelijen Rahasia (Secret Intelligence
Service, SIS), adalah badan intelijen eksternal Britania Raya. Prestasi para
agen MI6 ini terbilang cemerlang. Sejumlah operasi intelijen kontra Jerman dan
Rusia sukses dijalankan pada Perang Dunia 1 dan 2. Terutama pada PD 1, saat MI6
dipimpin spymaster Mansfield Smith Cumming. Berulangkali mereka berhasil
mengalahkan Jerman.
4. CIA – Amerika Serikat
Pada era Perang dingin dengan Uni Soviet, tugas-tugas CIA lebih
banyak diarahkan pada kontra-intelijen. Kini, CIA juga mulai menangani
peredaran narkotika, perdagangan senjata gelap, dan yang paling hangat ialah
kontra-teroris, terutama setelah serangan 9/11 WTC.
5. MSS – Cina MSS (Ministry of State Security)/lembaga keamanan
Republik Rakyat Cina.
MSS bertugas sebagai badan intelijen untuk masalah keamanan
diluar maupun didalam negeri. Badan intelijen ini pun mempunyai otoritas yang
sama untuk menangkap atau menahan orang sebagai polisi reguler. Salah satu misi
utama dari MSS adalah memastikan keamanan negara melalui tindakan efektif
melawan agen musuh, mata-mata, dan komtra-revolusioner kegiatan yang dirancang
untuk sabotase atau menggulingkan system sosialis Cina.
6. BND – Jerman Bundesnachrichtendienst/badan intelijen asing
pemerintah Jerman,
dibawah kendali Kantor Kanselir. BND bertindak sebagai system
peringatan dini untuk memperingatkan pemerintah Jerman terhadap ancaman
kepentingan negara dari luar negeri. Badan intelijen ini bertugas mengumpulkan
dan mengevaluasi informasi pada berbagai bidang, seperti terorisme
internasional, proliferasi WMD dan transfer ilegal, kejahatan terorganisir,
perdagangan senjata dan narkoba, pencucian uang, serta migrasi ilegal.
7. FSB – Rusia Dinas Keamanan Federal Federasi Rusia (FSB)
adalah badan keamanan domestic utama dari Federasi Rusia dan
penerus dari era Soviet Cheka, NKVD dan KGB. FSB terlibat dalam
kontra-intelijen, keamanan internal dan perbatasan, kontra-terorisme, dan
pengawasan. Kantor pusatnya berada di Lubyanka Square, pusat kota Moskow,
lokasi yang samasebagai bekas markas KGB.
8. DGSE – Perancis Directorate General for External Security adalah badan intelijen eksternal Prancis. DGSE memiliki sejarah yang agak pendek dibandingkan dengan badan intelijen lain. Focus utamanya adalah untuk mengumpulkan intelijen dari sumber-sumber asing untuk membantu dalam strategi militer.
8. DGSE – Perancis Directorate General for External Security adalah badan intelijen eksternal Prancis. DGSE memiliki sejarah yang agak pendek dibandingkan dengan badan intelijen lain. Focus utamanya adalah untuk mengumpulkan intelijen dari sumber-sumber asing untuk membantu dalam strategi militer.
9. RAW – India Research and Analysis Wing
Dibentuk setelah Republik India yang baru dihadapkan dengan
2 perang berturut-turut, perang Sino-India tahun 1962 dan perang India-Pakistan
tahun 1965. Fungsi utamanya adalah pengumpulan intelijen eksternal,
kontra-terorisme dan operasi-operasi rahasia. Selain itu ia bertanggung jawab
untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang pemerintah asing,
korporasi, dan orang-orang, dalam rangka untuk memberi masukan pembuat
kebijakan luar negri India
10. ASIS – Australia Australian Secret Intelligence Services
(Dinas Intelijen Rahasia Australia)
bertanggung jawab untuk mengumpulkan intelijen asing, melakukan kegiatan kontra-intelijen dan kerjasama dengan badan-badan intelijen lain di luar negeri. Tujuan utamanya, seperti kebanyakan lembaga lain, adalah untuk melindungi kepentingan politik dan ekonomi negara serta menjaga kestabilan keamanan rakyat Australia terhadap ancaman nasional.
Operasi IntelijenPada dasarnya, intelijen adalah bersifat mengumpulkan informasi. Pada perkembangannya terutama yang berurusan dengan masalah negara, juga ditambah dengan usaha sejauh mana menyelesaikan setiap ancaman yang dilakukan secara efektif, rahasia, dan langsung menuju sasarannya yang dikenal dengan operasi intelijen yang sering dikenal juga dengan operasi klandestin.
Dalam dunia intelijen terkadang sarat dengan indikasi penyusupan, sabotase, mata-mata, penyadapan, pengecohan informasi bahkan yang sekelas dengan konspirasi besar. Bagi pemerintahan, intelijen merupakan mata dan telinga negara guna mengantisipasi dan mengeleminir terjadinya suatu ancaman yang mengarah kepada terganggunya keamanan dan stabilitas negara. Banyak sejarah intelijen yang menorehkan sebuah kesuksesan besar dan juga kegagalan bagi jalannya suatu pemerintahan. Seperti di Amerika Serikat (AS) yang terkenal dengan Central Inteligent Agency (CIA) bernama Allan Pope pernah masuk ke Indonesia dan terlibat langsung terhadap rencana pembunuhan presiden indonesia Bung Karno dimasa pemberontakan Permesta dengan membombardir istana kepresidenan menggunakan pesawat B-26 Invader AUREV namun usahanya tersebut gagal karena bung karno waktu itu tidak berada ditempat. Kemudian allan pope pesawatnya tertembak jatuh dan tertangkap oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) saat merencanakan pemboman terhadap armada tempur gabungan yang sedang melakukan konvoi dilaut. Israel dengan Mossadnya yang mampu mengelabuhi dan melemahkan kemampuan tempur lawannya Syiria melalui agennya yang bernama Eli Cohan saat melaksanakan perang enam hari antara Israel dan Syiria di bukit tinggi golan.
Sedangkan di Indonesia sendiri juga ada Badan Intelijen Negara (BIN) yang bertugas sebagai mata dan telinga pemerintah dengan cara mengumpulkan dan menganalisa data kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang akurat. Selain BIN Indonesia juga memiliki Badan Intelijen Strategis (BAIS) milik institusi TNI yang mana tugasnya adalah khusus menangani intelijen kemiliteran dan berada di bawah komando Markas Besar Tentara Nasional Indonesia. BAIS bertugas untuk menyuplai analisis-analisis intelijen dan strategis yang aktual maupun perkiraan ke depan -biasa disebut jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang- kepada Panglima TNI dan Departemen Pertahanan.
Pasukan elit tempur yang dimiliki TNI ADyaitu KOPASSUSjuga memiliki satuan Intelijen tempur atau combat intel yang bernama SANDHI YUDHA yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia (clandestein operation) berguna untuk mengetahui kondisi dan situasi dilapangan. Karena misi dan operasinya yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan KOPASSUS tidak akan pernah diketahui secara menyeluruh. Contoh operasi KOPASSUS yang pernah dilakukan dan tidak diketahui publik seperti: Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk di kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA), penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia dan operasi patroli jarak jauh (long range recce) di perbatasan Papua nugini.
Tugas dari intelijen sendiri yaitu mengumpulkan data-data yang didapatnya dan kemudian diolah hingga menjadi suatu data yang valid dan akurat melalui fakta-fakta yang ada dan telah di verifikasi. Kata intelijen sendiri juga sering digunakan untuk menyebut seseorang sebagai pengumpul informasi.
Prosesnya
bertanggung jawab untuk mengumpulkan intelijen asing, melakukan kegiatan kontra-intelijen dan kerjasama dengan badan-badan intelijen lain di luar negeri. Tujuan utamanya, seperti kebanyakan lembaga lain, adalah untuk melindungi kepentingan politik dan ekonomi negara serta menjaga kestabilan keamanan rakyat Australia terhadap ancaman nasional.
Operasi IntelijenPada dasarnya, intelijen adalah bersifat mengumpulkan informasi. Pada perkembangannya terutama yang berurusan dengan masalah negara, juga ditambah dengan usaha sejauh mana menyelesaikan setiap ancaman yang dilakukan secara efektif, rahasia, dan langsung menuju sasarannya yang dikenal dengan operasi intelijen yang sering dikenal juga dengan operasi klandestin.
Dalam dunia intelijen terkadang sarat dengan indikasi penyusupan, sabotase, mata-mata, penyadapan, pengecohan informasi bahkan yang sekelas dengan konspirasi besar. Bagi pemerintahan, intelijen merupakan mata dan telinga negara guna mengantisipasi dan mengeleminir terjadinya suatu ancaman yang mengarah kepada terganggunya keamanan dan stabilitas negara. Banyak sejarah intelijen yang menorehkan sebuah kesuksesan besar dan juga kegagalan bagi jalannya suatu pemerintahan. Seperti di Amerika Serikat (AS) yang terkenal dengan Central Inteligent Agency (CIA) bernama Allan Pope pernah masuk ke Indonesia dan terlibat langsung terhadap rencana pembunuhan presiden indonesia Bung Karno dimasa pemberontakan Permesta dengan membombardir istana kepresidenan menggunakan pesawat B-26 Invader AUREV namun usahanya tersebut gagal karena bung karno waktu itu tidak berada ditempat. Kemudian allan pope pesawatnya tertembak jatuh dan tertangkap oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) saat merencanakan pemboman terhadap armada tempur gabungan yang sedang melakukan konvoi dilaut. Israel dengan Mossadnya yang mampu mengelabuhi dan melemahkan kemampuan tempur lawannya Syiria melalui agennya yang bernama Eli Cohan saat melaksanakan perang enam hari antara Israel dan Syiria di bukit tinggi golan.
Sedangkan di Indonesia sendiri juga ada Badan Intelijen Negara (BIN) yang bertugas sebagai mata dan telinga pemerintah dengan cara mengumpulkan dan menganalisa data kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang akurat. Selain BIN Indonesia juga memiliki Badan Intelijen Strategis (BAIS) milik institusi TNI yang mana tugasnya adalah khusus menangani intelijen kemiliteran dan berada di bawah komando Markas Besar Tentara Nasional Indonesia. BAIS bertugas untuk menyuplai analisis-analisis intelijen dan strategis yang aktual maupun perkiraan ke depan -biasa disebut jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang- kepada Panglima TNI dan Departemen Pertahanan.
Pasukan elit tempur yang dimiliki TNI ADyaitu KOPASSUSjuga memiliki satuan Intelijen tempur atau combat intel yang bernama SANDHI YUDHA yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia (clandestein operation) berguna untuk mengetahui kondisi dan situasi dilapangan. Karena misi dan operasinya yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan KOPASSUS tidak akan pernah diketahui secara menyeluruh. Contoh operasi KOPASSUS yang pernah dilakukan dan tidak diketahui publik seperti: Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk di kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA), penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia dan operasi patroli jarak jauh (long range recce) di perbatasan Papua nugini.
Tugas dari intelijen sendiri yaitu mengumpulkan data-data yang didapatnya dan kemudian diolah hingga menjadi suatu data yang valid dan akurat melalui fakta-fakta yang ada dan telah di verifikasi. Kata intelijen sendiri juga sering digunakan untuk menyebut seseorang sebagai pengumpul informasi.
Prosesnya
Informasi yang dikumpulkan bisa sulit untuk didapatkan, atau bahkan informasi rahasia, yang didapatkan dengan spionase ("sumber tertutup"), atau dapat juga berupa informasi yang tersedia bebas, di surat kabar atau internet ("sumber terbuka"). Secara tradisional, pengumpulan intelijen berupa pengumpulan informasi dari segala sumber, lalu penyimpanan dan pengurutan informasi tersebut, dan diperkirakan sebagian kecil dari yang terkumpul akan berguna kemudian. Hasil dari pengumpulan intelijen ("produk") dan sumber serta metode pengumpulannya ("tradecraft") seringkali dirahasiakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar