Selasa, 22 Oktober 2013

PERCAYA DIRI UNTUK MEMBANGUN KEKUATAN



Jika anda mengalami luka yang teramat dalam maka segeralah luka itu di obati jika tidak maka luka itu membekas dan merusak diri anda.

Pemimpin dapat Memberi contoh

Memberi contoh terdengar gampang, tapi kenyataannya banyak pemimpin yang gagal dari di hal hal yang paling kecil. Nah coba  bagaimana pemimpin yang sukses memberi contoh dan melaksanakan contoh yang mereka berikan. sebenarnya Mereka lebih tahu bahwa mereka diamati diawasi oleh bawahan...oleh karena itu bawahan mempunyai cara berpikir lain dan mempunyai sudut pandang lain berlainan sedangkan pemimpin mempunyai firasat dan kadang kadang memakai akal pikiran..tapi jarang dipergunakan kebanyakan memakai hati perasaan..kenapa...
Percaya diri adalah cara untuk meraih sukses. 
Kesuksesan berasal dari kemauan yang kuat.
Lari dari kesulitan-kesulitan adalah suatu kesalahan.
Kegagalan adalah celaka kecil.
Penyesalan adalah celaka besar.
Yang membuat kita senang adalah pertempuran meraih kemenangan.
Perjuangan membangun kekuatan.
Kesalahan adalah pelajaran untuk menjadi bijak.
Masa depan menunggu kemampuan kita untuk mengubahnya.
Keberanian memiliki kecerdasan sekaligus keajaiban didalamnya.
Sukses bukanlah suatu kebetulan belaka.

Orang paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita terlindung dari keburukannya
Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api,Tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon. Jadi, satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif. Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak, oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar. Kita mempunyai kepala, dan juga otak, jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil. Ketika burung hidup, ia makan semut. Ketika burung mati, semut makan burung. Waktu terus berputar sepanjang zaman. Siklus kehidupan terus berlanjut. Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita. Kita mungkin berkuasa tapi WAKTU lebih berkuasa daripada kita. Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi HARTA. Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan.Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia. Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA. Saling menghargai, Saling membantu dan memberi, juga saling mendukung. Jadilah teman perjalanan hidup yg tanpa pamrih dan syarat. Believe in "Cause and Effect" Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai... !!
Canberra – Bronnie Ware, seorang perawat Australia yang menghabiskan beberapa tahun bekerja dalam perawatan paliatif, yaitu merawat pasien yang memiliki sisa hidup 12 minggu terakhir.,  mencatat beberapa penyesalan pasiennya dalam sebuah blog Inspirasi.
Blog yang dibuatnya ternyata banyak menyita perhatian publik. Melihat antusiasme tersebut, Bronnie kemudian menuangkan hasil penelitiannya ke dalam sebuah buku berjudul The Top five Regrets of the Dying.
Dalam  bukunya,  Bronnie menulis tentang fenomena visi manusia yang belum tercapai pada akhir hidup mereka. “Kita bisa melihat dan belajar dari kebijaksanaan mereka,” katanya.
Berikut adalah lima penyesalan orang dalam kondisi sekarat yang disaksikan Bronnie:
1. Saya berharap punya keberanian untuk hidup jujur pada diri sendiri.
Ini adalah penyesalan yang paling umum. Ketika orang menyadari hidup mereka hampir berakhir, mereka akan mengingat kembali perjalanan hidupnya.  Mereka akan menghitung berapa banyak mimpi yang sudah terpenuhi.  Bahkan,  bukan hanya karena penyakit, beberapa orang  justru meninggal karena menyesali pilihan hidup mereka lantaran tidak berusaha mewujudkan semua mimpinya.
2. Saya berharap tidak bekerja begitu keras.
“Penyesalan ini umumnya disampaikan oleh pasien laki-laki yang saya rawat. Mereka merindukan waktu senggang di masa mudanya. Mereka menyesali tidak memanfaatkan waktu untuk bersenang-senang dengan kerabat dan sahabat,” kata Bronnie.
3.  Saya berharap punya keberanian mengungkapkan perasaan.
Penyesalan tersebut terlontar  dari pasien yang menekan perasaan mereka untuk menjaga perdamaian dengan orang lain. Namun hal itu justru membuat mereka sendiri tertekan bahkan mengalami stres berat.
4. Saya berharap bisa menjalin hubungan baik dengan teman-teman.
Penyesalan ini datang dari seorang pasien yang tidak menyadari arti persahabatan, terjebak dengan kehidupan sendiri dan menutup diri untuk menjalin pertemanan  yang akrab.
5. Saya berharap saya telah bahagia.
Orang yang beranggapan bahwa kebahagiaan adalah sebuah pilihan adalah orang yang terjebak dalam pola dan kebiasaan lama.   Kebanyakan orang mengutamakan kenyamanan dalam hidupnya dan mengesampingkan kebahagiaan.
"KATA-KATA  KOMANDO"
BESI itu kuat, tapi API mampu meleburkannya
API itu kuat, tapi AIR mampu memadamkannya
AIR itu kuat, tapi AWAN mampu menyerapnya
AWAN itu kuat, tapi ANGIN mampu menolaknya
ANGIN itu kuat, tapi BUKIT mampu menghalanginya
BUKIT itu kuat, tapi MANUSIA mampu menghancurkannya
MANUSIA itu kuat, tapi NAFSU mampu menundukannya
NAFSU itu kuat, tapi IMAN mampu mengalahkannya
Mаnusiа yаng pаling lemаh аdаlаh orаng yаng tidаk mаmpu mencаri temаn.
Nаmun Manusia yаng lebih lemаh dаri itu аdаlаh.... orаng yаng mendаpаtkаn bаnyаk temаn tetаpi menyiа-nyiаkаnnyа jadikan sahabat kawan sejati mempunyai rasa jiwa korsa kebersamaan
 MENEGUR... JANGAN SAMPAI MENGHINA.
MENDIDIK .. JANGAN SAMPAI MEMAKI.

MEMINTA ... JANGAN SAMPAI MEMAKSA.

MEMBERI ... JANGAN SAMPAI MENGUNGKI
      MEMBINA ...JANGAN SAMPAI DIBINASAKAN
Saat orang yang paling dekat menjadi musuhmu
Saat kau dikhianati oleh orang yang paling dekat denganmu
Palu menghancurkan kaca,tapi palu mmbentuk baja..

Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, kita akan mudah putus asa,frustasi,kecewa, marah, dan jadi remuk redam.
Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah,atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.

Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa “masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”.
Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.

Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup,jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!

Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita “kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita