Jika anda mengalami luka yang teramat dalam maka segeralah luka itu di obati jika tidak maka luka itu membekas dan merusak diri anda.
Pemimpin
dapat Memberi contoh
Memberi
contoh terdengar gampang, tapi kenyataannya banyak pemimpin yang gagal dari di
hal hal yang paling kecil. Nah coba bagaimana pemimpin yang sukses memberi contoh
dan melaksanakan contoh yang mereka berikan. sebenarnya Mereka lebih tahu bahwa
mereka diamati diawasi oleh bawahan...oleh karena itu bawahan mempunyai cara
berpikir lain dan mempunyai sudut pandang lain berlainan sedangkan pemimpin
mempunyai firasat dan kadang kadang memakai akal pikiran..tapi jarang
dipergunakan kebanyakan memakai hati perasaan..kenapa...
Percaya diri adalah cara untuk meraih sukses.
Masa depan menunggu kemampuan kita untuk mengubahnya.
Keberanian memiliki kecerdasan sekaligus keajaiban didalamnya.
Sukses bukanlah suatu kebetulan belaka.
Percaya diri adalah cara untuk meraih sukses.
Kesuksesan berasal dari kemauan yang kuat.
Lari dari kesulitan-kesulitan adalah suatu kesalahan.
Lari dari kesulitan-kesulitan adalah suatu kesalahan.
Kegagalan adalah celaka kecil.
Penyesalan adalah celaka besar.
Yang membuat kita senang adalah pertempuran meraih kemenangan.
Perjuangan membangun kekuatan.
Kesalahan
adalah pelajaran untuk menjadi bijak. Penyesalan adalah celaka besar.
Yang membuat kita senang adalah pertempuran meraih kemenangan.
Perjuangan membangun kekuatan.
Masa depan menunggu kemampuan kita untuk mengubahnya.
Keberanian memiliki kecerdasan sekaligus keajaiban didalamnya.
Sukses bukanlah suatu kebetulan belaka.
Orang
paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita terlindung
dari keburukannya
Satu pohon dapat membuat
jutaan batang korek api,Tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan
pohon. Jadi, satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif. Korek
api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak, oleh karena itu setiap kali
ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar. Kita mempunyai kepala, dan
juga otak, jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil.
Ketika burung hidup, ia makan semut. Ketika burung mati, semut makan burung.
Waktu terus berputar sepanjang zaman. Siklus kehidupan terus berlanjut. Jangan
merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena
siapa diri kita. Kita mungkin berkuasa tapi WAKTU lebih berkuasa daripada kita.
Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu kita
sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi HARTA.
Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan.Dan,
setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang
terbuang sia-sia. Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat
HIDUP LEBIH BERHARGA. Saling menghargai, Saling membantu dan memberi, juga
saling mendukung. Jadilah teman perjalanan hidup yg tanpa pamrih dan syarat.
Believe in "Cause and Effect" Apa yang ditabur, itulah yang akan kita
tuai... !!
MENDIDIK .. JANGAN SAMPAI MEMAKI.
Canberra – Bronnie Ware, seorang perawat Australia yang
menghabiskan beberapa tahun bekerja dalam perawatan paliatif, yaitu merawat
pasien yang memiliki sisa hidup 12 minggu terakhir., mencatat beberapa
penyesalan pasiennya dalam sebuah blog Inspirasi.
Blog yang dibuatnya ternyata banyak menyita perhatian publik.
Melihat antusiasme tersebut, Bronnie kemudian menuangkan hasil penelitiannya ke
dalam sebuah buku berjudul The Top five Regrets of the Dying.
Dalam bukunya, Bronnie menulis tentang fenomena visi manusia yang belum tercapai pada akhir hidup mereka. “Kita bisa melihat dan belajar dari kebijaksanaan mereka,” katanya.
Dalam bukunya, Bronnie menulis tentang fenomena visi manusia yang belum tercapai pada akhir hidup mereka. “Kita bisa melihat dan belajar dari kebijaksanaan mereka,” katanya.
Berikut adalah lima penyesalan orang dalam kondisi sekarat yang
disaksikan Bronnie:
1. Saya berharap punya
keberanian untuk hidup jujur pada diri sendiri.
Ini adalah penyesalan yang
paling umum. Ketika orang menyadari hidup mereka hampir berakhir, mereka akan
mengingat kembali perjalanan hidupnya. Mereka akan menghitung berapa
banyak mimpi yang sudah terpenuhi. Bahkan, bukan hanya karena
penyakit, beberapa orang justru meninggal karena menyesali pilihan hidup
mereka lantaran tidak berusaha mewujudkan semua mimpinya.
2. Saya berharap tidak
bekerja begitu keras.
“Penyesalan ini umumnya
disampaikan oleh pasien laki-laki yang saya rawat. Mereka merindukan waktu
senggang di masa mudanya. Mereka menyesali tidak memanfaatkan waktu untuk
bersenang-senang dengan kerabat dan sahabat,” kata Bronnie.
3. Saya berharap
punya keberanian mengungkapkan perasaan.
Penyesalan tersebut
terlontar dari pasien yang menekan perasaan mereka untuk menjaga
perdamaian dengan orang lain. Namun hal itu justru membuat mereka sendiri
tertekan bahkan mengalami stres berat.
4. Saya berharap bisa
menjalin hubungan baik dengan teman-teman.
Penyesalan ini datang dari seorang
pasien yang tidak menyadari arti persahabatan, terjebak dengan kehidupan
sendiri dan menutup diri untuk menjalin pertemanan yang akrab.
5. Saya berharap saya
telah bahagia.
Orang yang beranggapan bahwa
kebahagiaan adalah sebuah pilihan adalah orang yang terjebak dalam pola dan
kebiasaan lama. Kebanyakan orang mengutamakan kenyamanan dalam
hidupnya dan mengesampingkan kebahagiaan.
"KATA-KATA KOMANDO"
★ BESI itu kuat, tapi API mampu meleburkannya
☆ API itu kuat, tapi AIR mampu memadamkannya
★ AIR itu kuat, tapi AWAN mampu menyerapnya
☆ AWAN itu kuat, tapi ANGIN mampu menolaknya
★ ANGIN itu kuat, tapi BUKIT mampu menghalanginya
☆ BUKIT itu kuat, tapi MANUSIA mampu menghancurkannya
★ MANUSIA itu kuat, tapi NAFSU mampu menundukannya
☆ NAFSU itu kuat, tapi IMAN mampu mengalahkannya
★ BESI itu kuat, tapi API mampu meleburkannya
☆ API itu kuat, tapi AIR mampu memadamkannya
★ AIR itu kuat, tapi AWAN mampu menyerapnya
☆ AWAN itu kuat, tapi ANGIN mampu menolaknya
★ ANGIN itu kuat, tapi BUKIT mampu menghalanginya
☆ BUKIT itu kuat, tapi MANUSIA mampu menghancurkannya
★ MANUSIA itu kuat, tapi NAFSU mampu menundukannya
☆ NAFSU itu kuat, tapi IMAN mampu mengalahkannya
Mаnusiа yаng pаling lemаh
аdаlаh orаng yаng tidаk mаmpu mencаri temаn.
Nаmun Manusia yаng lebih lemаh dаri itu аdаlаh.... orаng yаng mendаpаtkаn bаnyаk temаn tetаpi menyiа-nyiаkаnnyа jadikan sahabat kawan sejati mempunyai rasa jiwa korsa kebersamaan
Nаmun Manusia yаng lebih lemаh dаri itu аdаlаh.... orаng yаng mendаpаtkаn bаnyаk temаn tetаpi menyiа-nyiаkаnnyа jadikan sahabat kawan sejati mempunyai rasa jiwa korsa kebersamaan
MENEGUR...
JANGAN SAMPAI MENGHINA.
MEMINTA ... JANGAN SAMPAI MEMAKSA.
MEMBERI ... JANGAN SAMPAI MENGUNGKI
MEMBINA ...JANGAN SAMPAI DIBINASAKAN
Saat orang yang paling dekat menjadi musuhmu
Saat kau dikhianati oleh orang yang paling dekat denganmu
Palu menghancurkan kaca,tapi palu mmbentuk baja..
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, kita akan mudah putus asa,frustasi,kecewa, marah, dan jadi remuk redam.
Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah,atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.
Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa “masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”.
Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup,jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!
Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita “kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita
Palu menghancurkan kaca,tapi palu mmbentuk baja..
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, kita akan mudah putus asa,frustasi,kecewa, marah, dan jadi remuk redam.
Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah,atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.
Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa “masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”.
Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup,jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!
Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita “kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita